EPrints bertindak sebagai jembatan yang menghubungkan hasil kerja keras para peneliti dan mahasiswa dengan masyarakat global. Ketika sebuah institusi menginstal EPrints, mereka menciptakan sebuah Repositori Institusi—sebuah arsip digital yang dikelola secara terpusat.
Sistem ini memastikan bahwa setiap dokumen yang diunggah mematuhi standar internasional seperti OAI-PMH (Open Archives Initiative Protocol for Metadata Harvesting). Kepatuhan ini sangat krusial; karena standar inilah yang memungkinkan mesin pencari besar seperti Google Scholar, serta database akademik lainnya, untuk dengan mudah mengindeks dan menemukan metadata dari karya-karya yang tersimpan di dalamnya. Dengan demikian, visibilitas dan dampak penelitian institusi tersebut akan meningkat secara signifikan.
Dampak dan Kontribusi
Kehadiran EPrints telah mengubah cara ilmu pengetahuan disebarluaskan. Dengan menyediakan software yang gratis dan sumber terbuka (open source), EPrints memungkinkan institusi dengan berbagai skala anggaran untuk membangun infrastruktur akses terbuka mereka sendiri. Hal ini tidak hanya mempermudah peneliti lain dalam mengakses informasi untuk studi mereka, tetapi juga membantu institusi memenuhi mandat publik mereka: yaitu memastikan pengetahuan yang dihasilkan oleh dana publik dapat kembali dimanfaatkan oleh publik.
Secara keseluruhan, Repository EPrints bukan sekadar website atau database. Ia adalah alat yang memberdayakan, yang mendukung pergerakan global menuju ilmu pengetahuan yang lebih terbuka, kolaboratif, dan inklusif.